KOMPAS.com - Meski sudah rutin melakukan olahraga lari,
terkadang seorang pelari tetap sulit menurunkan berat badannya. Hal itu
disebabkan oleh dua faktor, pertama para pelari memiliki reputasi makan
tak terkontrol seusai berlari cukup jauh. Tetapi, ada juga pelari yang
menggabungkan antara pembatasan diet dengan berlari untuk memperbanyak
pembakaran lemak.
Sayangnya, kedua cara tersebut seringkali tak
efektif. Hasilnya seringkali kondisi tubuh yang lesu dan penurunan berat
badan sedikit.
Yang diperlukan sebenarnya adalah pendekatan
cerdas supaya bisa membantu menyeimbangkan antara olahraga lari dengan
target penurunan berat badan.
"Jika Anda diet saat menjalankan
latihan olahraga, performa tak akan maksimal karena tubuh tidak mampu
memperbaiki otot usai olahraga," kata penulis blog makanan dan fitnes
'fANNEstastic Food', Anne Mauney.
Konsekuensinya pun tak sekadar
merasakan sakit dan capek. "Jika sudah terlalu jauh, energi yang sedikit
saat olahraga dapat mengakibatkan kondisi serius lainnya, seperti
tulang retak atau pingsan karena ketidakseimbangan elektrolit," katanya.
Untuk
mencegahnya, terapkan fase singkat penurunan berat badan sebelum
latihan normal Anda dimulai. Selama masa itu, Anda harus fokus pada
penurunan berat badan, dan lari untuk kardio, bukan kinerjanya.
Ada tiga strategi pola makan yang bisa dilakukan para pelari.
1. Fokus pada makanan padat gizi
Makanan
tertentu bisa membantu Anda mengontrol rasa lapar usai lari. Sebuah
penelitian dari Nutrition Journal menemukan bahwa makanan padat gizi
dapat mengurangi rasa lapar, serta efektif bagi kesehatan dan penurunan
berat badan.
Secara alami, asupan terbaik selama masa penurunan
berat badan adalah yang bernutrisi tinggi dan rendah kalori. Fokus pada
asupan seperti sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, dan biji-bijian
untuk memenuhi diet sebelum lari. Mauney juga mengungkapkan, lemak sehat
bisa mengenyangkan.
Apabila terus merasa lapar usai latihan,
rencanakan apa yang akan Anda makan bahkan sebelum mulai lari. Strategi
ini dapat menghindarkan Anda dari pilihan makanan yang bisa mengacaukan
diet Anda, seperti pizza. Menyiapkan makanan yang telah siap menanti
Anda di akhir latihan Anda tentunya menjadi cara terbaik agar tetap
menjaga program Anda.
2. Jangan minum kalori Anda
Air
menjadi pilihan minuman terbaik. Bagi atlet yang ingin menurunkan berat
badan, salah satu keuntungan air yakni tidak mengandung kalori.
Walau minuman energi membantu sebelum, selama, hingga sesudah latihan, tapi sebenarnya justru mengandung banyak gula.
Daripada
minuman energi, air putih lebih baik untuk menghidrasi tubuh demi lari
yang lebih mudah. Walau total kalorinya sama dengan suatu jenis makanan,
tapi mengonsumsi minuman berkalori tak akan memberi rasa kenyang.
3. Protein, protein, protein
Tambahkan
protein pada setiap makanan Anda, khususnya sarapan. Peneliti telah
membuktikan lagi bahwa memakan protein bisa meningkatkan rasa kenyang.
Tak hanya itu, Anda akan merasa kenyang lebih lama dan makan lebih
sedikit.
"Tubuh perlu protein untuk memperbaiki dan membangun
jaringan otot sehabis latihan. Penting pula bagi pembentukkan tulang,
otot, tulang rawan, kulit, hingga darah, serta enzim dan hormon,"
katanya.
Beberapa contoh sumber protein yakni ikan, unggas,
daging tanpa lemak, dan tumbuhan seperti kacang-kacangan, dan
biji-bijian. Anda juga bisa membuat smoothie dengan protein bubuk untuk
menambah asupan milkshake Anda.
Kebanyakan pelari harus
mengonsumsi sekitar 0.5 hingga 1 gram protein per setengah kilogram
berat tubuh per hari, tergantung seberapa jauh mereka berlari. (Purwandini Sakti Pratiwi)
Sumber: http://health.kompas.com/read/2015/02/23/141949223/Strategi.Pola.Makan.untuk.Pelari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar